Kamis, 18 Juli 2019

Keep Learning - Stay Young Forever

Belajar tidak hanya dibangku sekolah ( SD, SMP, SMA & Kuliah ). Bahkan ketika telah bekerja, menjadi orang tua, kapan pun itu jangan pernah berhenti belajar. Belajar tidak hanya harus berkaitan dengan fisika, matematika, bahasa dan lain - lain. Bisa juga berkaitan dengan keahlian, hobi dan filosofi baru. Dengan terus belajar maka itu akan terus membuat kita menjadi lebih muda. 

Dalam mempelajari hal - hal baru itu ada proses yang terus membuat kita berpikir dan membuat pikiran terus hidup dengan lahirnya ide - ide baru yang memancing kita untuk bisa berkarya. Bukankah esensi hidup adalah membuatnya menjadi lebih berarti dengan meninggalkan suatu 'warisan' yang berarti ? 

Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young-Henry Ford
  

Ketika sudah bekerja sebagai seorang karyawan dengan jam kerja 8 to 5 dan tidak jarang sampai jam 9 malam apakah masih kesempatan untuk bisa belajar ? Bisa ,,, bisa banget...Pertama cari tau dulu hal apa yang sangat kamu sukai ? Topik apa yang kamu sangat senangi sehingga tidak jarang kamu sampai lupa waktu saking asyiknya mendalami hal tersebut. Kemudian buat jadwal belajar ( bisa baca buku, tonton video kelas online, ikut komunitas, dll ).

Ada yang suka fotografi, menulis, belajar coding program, menjahit, dan lain - lain. Kalau saya pribadi sangat suka buku. Jadi karena suka buku terus merintis rumah baca dan jadi belajar bagaimana merintis dan mengelola rumah baca, mengumpulkan relawan, mikirin ide kegiatan, bangun branding rumah baca, dan lain - lain. Ada hal - hal yang mesti digali terkait hal - hal diatas :
- Belajar Public Speaking ( saya cenderung introvert parah, ngomong didepan orang saja suka malu )
- Belajar buat kode label buku dengan menggunakan metode Dewey
- Belajar internet marketing ( digital marketing )
- dll

Terkadang belajar itu harus dimulai dari hal yang kita suka banget. Dan sekarang banyak koq tersedia channel - channel untuk memback up kita agar bisa terus belajar. Semua sudah tersedia di internet. Bisa gunakan fasilitas ruangguru.com, kelas.com, youtube, dll. Punya paket data usahakan digunakan untuk hal - hal yang positif utk kebutuhan upgrade diri. Upgrade knowledge. Upgrade skill. Agar ada perubahan dari yang biasa menjadi 'luar biasa'. Umur boleh menua tetapi di dalam diri pikiran tetap muda karena terus terbangun sikap terbuka penuh rasa ingin tahu. Beberapa teman yang punya kebiasaan belajar juga tampil lebih segar, muda dan happy. Mereka biasanya lebih terampil bertanya, menggali dan terkesan intellectually vibrant. Orang pembelajar juga mempunyai kesempatan untuk lebih termotivasi karena mereka senantiasa menemukan hal - hal baru untuk mereka geluti.


Sabtu, 16 September 2017

Ide#1 : Pembatas buku DIY


Cara merawat buku diantaranya tidak melipat tepi halaman buku untuk menandai bacaan. Karena tentu akan merusak buku. Bayangkan bila satu hari hanya membaca satu halaman pasti akan banyak sudut halaman yang dilipat. Jadi mengapa tidak membuat pembatas buku sederhana. Selain untuk digunakan sendiri namun juga dapat diberikan sebagai hadiah kepada teman atau sahabat yang suka buku :)  

Ini sih masih contoh sederhana,,, banyak koq website menarik yang menyediakan design untuk pembatas buku.



to be continued :)

 

Quotes #1


eBook






Buku dalam bentuk digital atau yang biasa disebut e-book memang sudah biasa menggantikan buku dalam bentuk fisik. Selain mudah didapatkan dengan mendownload di beberapa web 'free ebooks' maka ebook dapat dibaca di mana saja dan kapan saja dengan gadget kita.

Q : Apa sih eBook ?
A : eBook / buku elektronik dalam bahasa Indonesia dalah bentuk digital dari buku biasa yang untuk membacanya membutuhkan alat elektronik seperti ebook reader. Namun sekarang untuk membaca ebook bisa dengan komputer, laptop dan Smartphone. Ebook reader yang bisa digunakan misalnya keluaran amazon yaitu kindle.

Berdasarkan situs ini, ebook yang beredar di internet diterbitkan dengan dua cara :

  • Buku yang awalnya dicetak dengan kertas selanjutnya diubah formatnya ke softcopy ( ebook ). Melalui Ebook Reader, maka pembaca bisa membeli ebook tersebut yang tentunya lebih murah dibandingkan dengan buku biasa.
  • Ebook yang dibuat untuk kepentingan pribadi maupun umum. Orang - orang yang tidak memiliki akses untuk menerbitkan pengetahuannya dalam bentuk buku cetak maka dapat membuat buku sendiri dengan format digital.
Q : Format eBook apakah hanya dalam bentuk pdf ?
A : Ternyata format ebook tidak hanya dalam bentuk pdf tapi juga ada yg format epub, Kindle MOBI/AZW3, FB2, Microsoft Reader LIT dan Sony LRF. Format eBook yang populer adalah Epub & Kindle.

Q : Apakah eBook yang beredar di Internet itu semuanya legal bukan bajakan ?
A : Ada dua perbedaan ebook yang gratis di internet, pertama yang versi legal dan kedua ilegal ( bajakan ). Biasanya kalau eBook yang legal itu adalah berbayar ( membeli dari situs resmi). Ebook yang dibeli tidak untuk dishare karena penerbit menerapkan sistem DRM ( Digital Rights Management). Vendor ebook di Indonesia ada Gramediana & Scoop. Sedangkan vendor luar negeri ada Amazon, B&N,Kobo,Google Playbooks dan smashwords.

Di Indonesia mungkin belum banyak beredar buku - buku yang diterbitkan dengan format ebook. Berbeda dengan negara - negara barat yang lebih memilih menjual buku dengan format digital terlihat dari penjualan eBook yang lebih tinggi dibandingkan buku biasa. Karena banyak keuntungan yang dapat diperoleh baik dari sisi penerbit maupun pembaca. Yaitu menghemat biaya gudang ( tidak ada stock buku secara fisik), tidak menggunakan kertas ( sejalan dengan kampanye Go Green), mudah dibawa dalam jumlah banyak ( karena cukup hanya membawa sekumpulan buku - buku dalam bentuk file).



Namun bagi pecinta buku tradisional tentu akan cukup berat beralih bacaan ke format digital karena ada hal yang tak bisa digantikan misalnya mencium aroma buku baru serta membalik halaman buku :D



🔺Salam Diekanzu🔻

Jumat, 15 September 2017

Klub Buku : Books After Office Hours

Semakin miris saat melihat minat baca yang makin menurun di masyarakat dibuktikan dengan banyak orang yang sepertinya lebih betah dengan sosmed ( facebook, twitter, path, instagram). Buku bacaan tergantikan oleh adanya gadget dan dunia maya. Tak heran jika peringkat baca Indonesia dibanding negara lain berada diperingkat 60 dari 61 negara.


Warga yang 'akrab' dengan buku seperti Finlandia ( peringkat 1 literasi dunia ) memang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang mumpuni ( sistem pendidikan yg handal, banyaknya perpustakaan yg tersedia seperti di mall, perpus keliling, dsb ). Mengapa Indonesia belum bisa seperti Finlandia ?
Entahlah ......... ( akan dibahas di lain waktu ).

Nah karena kami cukup prihatin dengan rendahnya minat baca maka kami ingin melakukan perubahan yang ada di lingkungan sekitar dulu. Demi semangat meningkatkan minat baca maka kami berinisiatif membuat klub buku "Books After Office Hours" yang ditujukan untuk teman - teman kantor. Aturan mainnya cukup sederhana yaitu sebutkan genre favoritnya kemudian kami akan bantu sediakan buku tersebut ( dipinjamkan ). Grup ini telah dibuat sejak 5 Sept'17 s.d 5 Des'17 ( 3 bulan ) dengan jumlah peserta 17 orang ( not bad lah for a good start ). 

Logo Klub Baca Samarinda



Pilihan Buku September di Klub Baca

Sejauh ini sih respon / antusiasme para member di group tersebut untuk membaca buku cukup baik. Karena untuk menjaga semangat mereka dalam baca buku sesuai target ( 3 minggu per satu buku ) maka kami menyediakan 1 buah voucher gramedia senilai Rp. 250.000,- bagi member yang memenuhi S/K sebagai pemenang.

Sementara itu saja dulu penjelasan program Rumah Baca Diekanzu. Semoga kami bisa memberikan manfaat kepada sekitar terkait penyediaan buku - buku yg sesuai kebutuhan.

🔺Semangat Diekanzu🔻

Kamis, 14 September 2017

Rumah Baca Diekanzu

Diekanzu merupakan kumpulan relawan buku dengan visi menyediakan buku - buku untuk kelurahan yang belum memiliki perpustakaan di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Mengingat terdapat beberapa daerah yang akses ke perpustakaan daerah cukup jauh maka dari itulah kami membuat project penyediaan buku - buku anak, remaja dan dewasa (Project #perpus mini).

Project pertama kami adalah rumah baca bukuan yang bertempat di TPA Jl. Diponegoro ( gang Kenangan II ) RT 23 Kel. Bukuan Kec. Palaran.  

Jarak Rumah baca ke Perpusda ditempuh selama kurang lebih 50 menit

Kelurahan bukuan dipilih karena selain dekat dengan kantor tempat kami bekerja, ternyata di kelurahan yang memiliki 8 sekolah tersebut belum tersedia tempat yang memiliki materi / bahan bacaan yang dibutuhkan masyarakat.

Oleh karena itu dengan bermodal 3 unit lemari sumbangan relawan serta 300-an buku, didirikanlah rumah baca "BUKUAN" pada bulan Juli lalu. Hingga saat ini tercatat ada 200 buku tambahan yang didapatkan dari banyak donatur. Sehingga terakhir data kami menunjukkan koleksi rumah baca telah menyentuh 500 buah buku ( buku anak2, parenting, agama, komputer, novel, dll).

project pertama


rencana pelayanan rumah baca
  Beberapa program yang akan dilakukan oleh Diekanzu :
  • Les Bahasa Inggris gratis utk anak - anak
  • Book Club "Books After Office Hours" - Klub baca utk karyawan Kantor
  • Lapak baca buku di Taman Cerdas 
  • Kompetisi Meringkas buku untuk anak - anak

🔻Salam Buku Diekanzu 🔺